Perubahan nama Kabupaten menjadi Kabupaten Sijunjung

Perubahan nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung yang diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2008, diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI, Mardiyanto, dalam rapat pleno istimewa DPRD, di gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Selasa 12 Maret 2008.


Senin, 28 April 2008

LAHAN BELUM DIGARAP, PEMKAB DIHARAPKAN MEMBANGUN JALAN

SIJUNJUNG(27/04/08) - Supaya lahan yang belum menghasilkan bisa digarap sebagai tambahan sumber ekonomi bagi rakyat, anggota DPRD Sijunjung Yulisman Debong berharap kepada Pemkab daerah ini membangun jalan ke lahan produktif yang belum dikelolah.

Karena membangunan jalan ke lahan produktif yang belum digarap, dengan harapan masyarakat mau dan mampu memanfaatkannya sebagai tambahan sumber ekonomi, merupakan salah satu upaya mengurangi kemiskinan.

“Berdasarkan pantauan kami, di Kabupaten Sijunjung cukup banyak lahan produktif yang belum dikelolah lantaran tidak ada jalan. Untuk itu, kepada Pemkab kami berharap segera membangun sarana yang menyebabkan areal terlantar, supaya bisa digarap petani untuk tambahan sumber ekonominya,” kata Yulisman Debong, di gedung dewan.

Selain kepada Pemkab, terhadap para petani wakil rakyat ini juga berharap memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk tambahan pendapatan, karena seiring dengan naiknya harga kebutuhan harian, ke depan tantangan hidup akan semakin berat dan kompleks.

Dengan semakin tingginya tuntutan dan kebutuhan hidup dari hari ke hari, tanpa dapat dihindari, ke depan pengeluaran dana akan semakin besar.

Jangankan ke depan, sekarang saja kehidupan masyarakat, terlebih yang berekonomi lemah, sudah sulit dan rumit, karena seiring dengan membubungnya harga beras, harga kebutuhan pokok lainnya juga melonjak tajam.

“Justru itu, kepada seluruh masyarakat, terutama para petani, kita berharap mau dan mampu memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk tambahan pendapatan,” harap Yulisman.

“Jika kita tidak pintar mempergunakan lahan yang masih kosong untuk tambahan ekonomi, niscaya kita akan mengalami kesulitan dalam mengharungi hidup dan kehidupan ini,” ulasnya.

Menurut dewan terhormat ini, hingga sekarang cukup banyak potensi yang belum dikelola secara maksimal, diantaranya lahan yang yang menjanjikan tambahan pendapatan dan ekonomi bila digarap dan dimanfaatkan dengan baik.

“Untuk itu, mulai sekarang, kita berharap masyarakat berupaya membuka usaha baru dengan memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki, terutama lahan kosong yang belum digarap. Jangan hanya menghabiskan apa yang ada, supaya hidup ini tidak semakin sulit dan rumit,” pesan Yulisman. -nas

PEMILIHAN NAGARI BERPRESTASI

SIJUNJUNG(27/04/08) - Pemerintah dan lembaga serta masyarakat Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, siap untuk berkompetisi di tingkat Sumbar dalam mengikuti lomba nagari berprestasi, jika terpilih sebagai nagari terbaik pertama di tingkat Kabupaten Sijunjung.

Dalam mengikuti lomba nagari berprestasi, pemerintah Kecamatan IV Nagari selalu menampilkan yang terbaik. Khusus tahun 2008 ini, Muaro Bodi yang diunggulkan, bukan hanya sekedar untuk berkompetisi di tingkat kabupaten, tapi juga menyiapkan diri ke provinsi, bila diberi kepercayaan, kata Camat IV Nagari, Irzal Zamzami, M. Si.

Muaro Bodi diyakini siap untuk berkompetisi di tingkat provinsi, ulas Irzal, karena rakyat setempat telah menerapkan sistim membangun nagari, bukan pembangunan nagari.

Artinya, segala sesuatunya dibangun oleh masyarakat melalui kebersamaan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Sementara pemerintah hanya menfasilitasi. Karena partisipasi warga cukup tinggi, hasil akhir pembangunan nilainya lebih besar dari dana yang dikucurkan.

Sistim pembangunan yang diharapkan pemerintah bisa terlaksana di Muaro Bodi karena Drs. H. E. Nangkodo St. P yang mengemban amanah dan kepercayaan memipin nagari, dalam menggulir roda pemerintahan, setiap akan melaksanakan program, selalu mendauluinya dengan musyawarah mufakat, sehingga berbagai kegiatan yang dilakukan didukung sepenuhnya oleh rakyat.

Siapnya Nagari Muaro Bodi berkompetisi di tingkat Sumbar sebagaimana dikatakan camat, cukup beralasan. Karena pembangunan serta program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah nagari bersama berbagai lembaga, organisasi dan masyarakat, terlihat nyata.

Menurut hemat Singgalang, kemajuan pembangunan dan keelokan pisik nagari, sudah terlihat sejak memasuki Muaro Bodi. Jalan yang dilalui tidak saja bersih dan rapi, tapi juga berpagar kokoh dan bercat putih.

Pagar yang menambah indahnya jalan yang dilalui, terlihat jelas tidak dibuat menjelang Nagari Muaro Bodi berkompetisi di tingkat Kabupaten Sijunjung, tapi sudah ada jauh sebelumnya.

Selain jalan, Kantor Walinagari Muaro Bodi yang bertingkat dua, juga terlihat bersih dan rapi. Di halamannya yang berpagar tembok dengan cat berwarna warni, terdapat taman bunga dengan beraneka warna yang mampu menambah indahnya bangunan kantor.

Sementara ruangan kantor yang berlantai kramik, seluruhnya tertata rapi, baik itu ruangan wali dan sekretaris nagari, maupun ruangan Kaur Kesra, Kaur Pembangunan, pengelola administrasi umum dan ruangan bendahara.

Disamping itu, hampir seluruh data nagari dan data kegiatan terpajang dengan apiknya pada dinding kantor. Bahkan keterangan pelayanan administrasi surat menyurat, ditempelkan.

Hebatnya, dengan membayar administrasi Rp3 ribu dan Rp5 ribu, surat yang dibutuhkan masyarakat dituntaskan dalam waktu setengah jam. Baik itu surat keterangan kependudukan, kelahiran, kematian maupun surat pindah, surat jalan, surat keterangan tidak mampu serta SKPD dan SKBB. -nas

PEMILIHAN NAGARI BERPRESTASI

SIJUNJUNG(27/04/08) - Pemerintah dan lembaga serta masyarakat Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, siap untuk berkompetisi di tingkat Sumbar dalam mengikuti lomba nagari berprestasi, jika terpilih sebagai nagari terbaik pertama di tingkat Kabupaten Sijunjung.

Dalam mengikuti lomba nagari berprestasi, pemerintah Kecamatan IV Nagari selalu menampilkan yang terbaik. Khusus tahun 2008 ini, Muaro Bodi yang diunggulkan, bukan hanya sekedar untuk berkompetisi di tingkat kabupaten, tapi juga menyiapkan diri ke provinsi, bila diberi kepercayaan, kata Camat IV Nagari, Irzal Zamzami, M. Si.

Muaro Bodi diyakini siap untuk berkompetisi di tingkat provinsi, ulas Irzal, karena rakyat setempat telah menerapkan sistim membangun nagari, bukan pembangunan nagari.

Artinya, segala sesuatunya dibangun oleh masyarakat melalui kebersamaan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Sementara pemerintah hanya menfasilitasi. Karena partisipasi warga cukup tinggi, hasil akhir pembangunan nilainya lebih besar dari dana yang dikucurkan.

Sistim pembangunan yang diharapkan pemerintah bisa terlaksana di Muaro Bodi karena Drs. H. E. Nangkodo St. P yang mengemban amanah dan kepercayaan memipin nagari, dalam menggulir roda pemerintahan, setiap akan melaksanakan program, selalu mendauluinya dengan musyawarah mufakat, sehingga berbagai kegiatan yang dilakukan didukung sepenuhnya oleh rakyat.

Siapnya Nagari Muaro Bodi berkompetisi di tingkat Sumbar sebagaimana dikatakan camat, cukup beralasan. Karena pembangunan serta program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah nagari bersama berbagai lembaga, organisasi dan masyarakat, terlihat nyata.

Menurut hemat Singgalang, kemajuan pembangunan dan keelokan pisik nagari, sudah terlihat sejak memasuki Muaro Bodi. Jalan yang dilalui tidak saja bersih dan rapi, tapi juga berpagar kokoh dan bercat putih.

Pagar yang menambah indahnya jalan yang dilalui, terlihat jelas tidak dibuat menjelang Nagari Muaro Bodi berkompetisi di tingkat Kabupaten Sijunjung, tapi sudah ada jauh sebelumnya.

Selain jalan, Kantor Walinagari Muaro Bodi yang bertingkat dua, juga terlihat bersih dan rapi. Di halamannya yang berpagar tembok dengan cat berwarna warni, terdapat taman bunga dengan beraneka warna yang mampu menambah indahnya bangunan kantor.

Sementara ruangan kantor yang berlantai kramik, seluruhnya tertata rapi, baik itu ruangan wali dan sekretaris nagari, maupun ruangan Kaur Kesra, Kaur Pembangunan, pengelola administrasi umum dan ruangan bendahara.

Disamping itu, hampir seluruh data nagari dan data kegiatan terpajang dengan apiknya pada dinding kantor. Bahkan keterangan pelayanan administrasi surat menyurat, ditempelkan.

Hebatnya, dengan membayar administrasi Rp3 ribu dan Rp5 ribu, surat yang dibutuhkan masyarakat dituntaskan dalam waktu setengah jam. Baik itu surat keterangan kependudukan, kelahiran, kematian maupun surat pindah, surat jalan, surat keterangan tidak mampu serta SKPD dan SKBB. -nas

Kamis, 24 April 2008

TERLAKSANANYA PEMBANGUNAN (Jumlah Penduduk Miskin Menurun)

SIJUNJUNG(24/04/08) - Berkat upaya dan kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung melaksanakan berbagai pembangunan yang bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahtraan rakyat, jumlah penduduk miskin daerah ini berkurang cukup sinigfikan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2005, dari 182.635 jiwa (44.946 rumah tangga) jumlah penduduk Kabupaten Sijunjung, 51.612 jiwa (13.200 rumah tangga) tercatat sebagai warga miskin.

Sedangkan pada tahun 2006, dengan penduduk 192.991 jiwa (44.946 rumah tangga), jumlah warga miskin menurun menjadi 47.491 jiwa (12.179 rumah tangga).

Begitu juga pada tahun 2007, berdasarkan hasil pendataan sampai akhir Desember, meski jumlah penduduk meningkat menjadi 196.667 jiwa (46.637 rumah tangga), namun jumlah rakyat miskin menurun dratis menjadi 44.543 (11.552 rumah tangga).

Artinya, berkat upaya dan kerja keras Pemkab Sijunjung melaksanakan pembangunan melalui berbagai program yang seluruhnya bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahtraan rakyat, hasilnya mampu mengurangi angka kemiskinan dari tahun ke tahun.

“Dilihat dari porsentase penurunan angka kemiskinan, jumlahnya cukup sinigfikan, yaitu 2, 27 porsen dari tahun 2005 ke tahun 2006 dan 2,33 porsen dari tahun 2006 ke tahun 2007,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan (PMPK) Kabupaten Sijunjung Drs. Abasri Jusad, SH, M. Hum, MM, di ruang kerjanya.

Pembangunan sarana dan pra sarana dasar yang telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin Kabupaten Sijunjung, tambah Abasri Jusad, antara lain dituntaskan melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak bidang Infrastruktur Pedesaan (PKPS-BBM IP).

Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) tahap III, rehap rumah tidak layak huni, Program Pengembangan Kecamatan (PPK), program partisipatif, Program Pembangunan Nagari (PPN), Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) serta program Water and Sanitation for Low Income Communittes (WSLIC).

Seiring dengan pelaksanaan program itu, sesuai tugas pokok masing-masing, badan serta berbagai dinas juga telah berhasil meningkatkan ekonomi dan kesejahtraan rakyat, seperti Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Kehutanan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikan, Koperindag, Sosnakertrans, PMPK, Kesehatan serta Dinas Pendidikan, urai Abasri Jusad. -nas

Senin, 21 April 2008

MEMELIHARA KESEHATAN WARGA

SIJUNJUNG(21/04/08) - Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan oleh Pemkab Sijunjung. Antara lain melaksanakan penyuluhan, menggiatkan pos Yandu, memberikan kartu kendali kepada rakyat miskin supaya mereka gratis berobat serta membangun berbagai sarana dan prasarana penunjang kesehatan.

Sesuai tugas pokok dan tanggungjawab, penyuluhan dilaksanakan oleh aparatur Dinas Kesehatan dan petugas Puskesmas, dengan harapan masyarakat senantiasa menjaga dan memelihara kesehatan, karena mencegah timbulnya penyakit, jauh labih baik dari pada menanggulanginya, kata Bupati Sijunjung, Darius Apan.

Sedangkan menggiatkan pos Yandu, adalah dengan memotifasi dan memacu semangat kader pos Yandu yang mengabdikan diri di jorong dan di nagari. Disamping itu, kepada mereka juga diberikan uang transportasi.

Sementara kartu kendali yang diberikan kepada rakyat miskin, bukan saja dipergunakan untuk berobat gratis, tapi juga untuk membeli Raskin dan menerima beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Sarana dan pra sarana penunjang kesehatan yang dibangun, bukan hanya Puskesmas, tapi juga jaringan air bersih. Dibangun melalui program Water and Sanitation for Low Income Communittes (WSLIC), sehingga kini di Kabupaten Sijunjung terdapat 83 unit sarana air bersih.

Tentang Puskesmas, cukup banyak yang dibangun dan direhap oleh Pemkab Sijunjung. Yang dibangun baru, antara lain di Kecamatan Lubuak Tarok, Kamang Baru dan Kecamatan Koto VII. Kini juga sedang dibangun Puskesmas bertingkat dua, di Nagari Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan.

Selain Puskesmas, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), di Sicincin Tanah Badantuang, Kecamatan Sijunjung.

Artinya, bagi Pemkab Sijunjung, pembangunan sarana dan pra sarana kesehatan, diseimbangkan dengan pembangunan sarana dan pra sarana lain, karena kesehatan adalah kunci kehidupan.

“Sehat memang bukan segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya tidak akan berarti apa-apa. Justru itu, Pemkab Sijunjung berupaya meningkatakan derajat kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan serta membangun saran dan pra sarana penunjang kesehatan itu sendiri,” kata Bupati Darius Apan.

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, karena derajat kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.

Dalam upaya mencapai tujuan itu, jajaran Dinas Kesehatan tidak saja turun ke lapangan memberi penyuluhan, tapi menyampaikan pesan kesehatan dengan memanfaatkan audiensi group kesenian tradisional randai dan selawat dulang, kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Desnalita.

Upaya pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, ulas Desnalita, sebenarnya sudah sejak lama dilakukan melalui pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat serta upaya lain yang menunjang.

Namun, faktor perilaku dan lingkungan tersebut masih merupakan masalah yang belum teratasi dengan baik. Banyak hal yang menyebabkan perilaku dan lingkungan belum teratasi dengan baik. Diantaranya karena perhatian dan penanganan selama ini belum menyeluruh.

Untuk itu, sangat diperlukan penanganan yang lebih serius, menyeluruh dan berkelanjutan, khususnya melalui upaya yang dapat menggerakan seluruh potensi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga, melindungi serta meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya. -nas

JALAN PROVINSI TERBAN

SIJUNJUNG (20/04/08) - Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sijunjung, Drs.H.Syamsuar Malintang Sati meminta Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumatera Barat segera memperbaiki kerusakan ruas jalan provinsi yang terban di Nagari Pamuatan Kabupaten Sijunjung.

“Kita minta Dinas Prasarana Jalan provinsi secepatnya memperbaiki ruas jalan provinsi yang terban di Nagari Pamuatan Kabupaten Sijunjung,” ujar Ketua Komisi B DPRD Sijunjung di Muaro Sijunjung, Jumat kemarin.

Menurut Politisi Partai Bintang Reformasi ini, jalan provinsi yang membentang di Nagari Pamuatan Kecamatan Kupitan ini merupakan urat nadi kehidupan bagi masyarakat banyak.

Apalagi jalan yang menghubungkan dari dan ke Kabupaten Tanah Datar dan 50 Kota sering dilewati kendaraan yang membawa hasil bumi untuk di bawa ke Jambi dan Jakarta.

Karena itu, dia minta Dinas Prasarana Jalan Provinsi segera memperbaiki badan jalan yang terban tersebut sehingga arus lalu lintas dari Pamuatan dan ke Tanah Datar dan 50 Kota lancar kembali.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Sijunjung, Ir.Budi Syafarman membenarkan, pihaknya telah menerima laporan terbannya jalan provinsi yang membentang di Nagari Pamuatan Kecamatan Kupitan. “Benar, kita telah menerima laporan dari walinagari Pamuatan tentang kondisi badan jalan provinsi yang terban di beberapa titik,” ujar Budi Syafarman yang tengah berada di Jakarta.

Kerusakan badan jalan itu, sambung Kabid Bina Marga ini, sudah di laporkan secara lisan ke Dinas Prasarana Jalan Provinsi.Dan, Dinas Prasarana Jalan, katanya, akan turun kelapangan guna melihat kondisi jalan tersebut.Keruskan jalan itu sudah kita sampaikan, tutur Budi.-zet

Minggu, 20 April 2008

TUJUH WARGA MUARO DIGIGIT ANJING

SIJUNJUNG (18/04/08) - Penyakit rabies pada hewan peliharaan mulai mewabah di Kabupaten Sijunjung, terutama pada anjing. Tujuh warga Muaro Sijunjung digigit anjing yang terjangkit rabies, Kamis (17/4).

Ketujuh warga Muaro Sijunjung yang digigit anjing yang terjangkit rabies itu, Peno Ananda Putra (8), Afriyani (36), Ismawati (48), Syamsuddin (70), Iwat (15), Arga (15) dan Yulfitri (14).Mereka digigit anjing yang sama, sehari kemarin.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, dari Januari 2008 hingga, Jumat (18/4) kemarin tercatat 16 kasus gigitan anjing yang terjangkit rabies.Rinciannya, Januari satu kasus, Maret 4 kasus dan April 11 kasus.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) melalui Kabag Tata Usaha, Ir.Yulizar, MP siang tadi diruang kerjanya, membenarkan ketujuh warga Muaro Sijunjung digigit anjing yang terjangkit rabies.“Benar, dari laporan yang masuk kesini (Disnakan), tujuh warga itu positif digigit anjing yang terjangkit rabies,”ujar Yulizar.

Kejadian itu, kontan saja membuat jajaran Disnakan bekerjasama dengan Satpol PP,langsung mengambil langkah antisipasi.Langkah antisipasi yang dilakukan adalah eliminasi terhadap anjing liar.Eliminasi itu, katanya, untuk menekan angka rabies.Dan sejauh ini belum ada penambahan jumlah korban.

Dalam operasi yang berlangsung, Kamis (17/4) di Kecamatan Sijunjung, tim berhasil memusnahkan puluhan anjing liar. Eliminasi dilakukan dengan cara memberi makanan yang dicampur racun strignin.“Sekarang operasi eliminasi masih berlangsung.Kamis kemarin, tujuh anjing liar dimusnahkan, dan hari ini diperkirakan mencapai puluhan,” ujar Kabag Tata Usaha Disnakan ini.

Meskipun demikian, pihaknya terus melakukan cara agar eliminasi anjing liar di delapan kecamatan ini mencapai sasaran.Cara itu, sebut Yulizar, bekerjasama dengan aparat pemerintahan nagari, dengan asumsi mereka lebih tahu kapan dan dimana anjing liar berkeliaran.Itupun, sebutnya, masih tetap dalam pengawasan Dinas Peternakan dan Perikanan.

Selain melakukan eliminasi, sambung Kabag TU ini, pihaknya juga akan memberikan vaksin terhadap hewan peliharaan masyarakat, terutama anjing.Disamping itu, katanya, pihaknya juga akan melakukan penertiban peredaran anjing yang dibawa pedagang dari daerah lain dengan cara melakukan sosialisasi.-zet

Kamis, 17 April 2008

SATUAN LANTAS GELAR OPERASI

SIJUNJUNG(18/04/08) - Dalam upaya mencegah terulangnya peristiwa keji, seperti yang dialami Ketua TP PKK Kecamatan Tanjung Gadang, Ny. Novianti Asmar Erizald, terhadap masyarakat, khususnya warga Kabupaten Sijunjung, Satuan Lantas setempat bersama aparatur Dinas Perhubungan, akan mengadakan operasi penertiban kendaraan.

Sasaran operasi lebih dititi k beratkan terhada p travel li ar yang lewat di jalan raya lintas Sumatra , kata Kapolres Sijunjung AKBP Drs. Priyo Widyanto, MM didampingi Kasat Lantas Lettu I. Ketut Suarnaya, di ruang kerjanya.

Ditemukannya jasad Ny. Novianti Asmar Erizald di Batang Lembang, Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Jumat (11/4), setelah menaiki satu unit mobil yang tidak diketahui identitasnya, di Simpang Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kamis (10/4), merupakan peristiwa yang sangat keji dan biadab. Apa lagi saat ditemukan korban masih mengenakan seragam PKK berwarna hijau.

Supaya peristiwa keji dan biadab ini tidak terjadi lagi, Satuan Lantas bersama aparat Dinas Perhubungan akan menggelar operasi penertiban terhadap travel liar, lebih diutamakan travel liar yang lewat di jalan raya lintas Sumtra, jelas Kapolres.

Untuk itu, kepada pemilik dan pengemudi mobil, Kapolres dan Kasat Lantas berharap dan menghimbau supaya memenuhi kelengkapan supir dan kendaraan, seperti SIM dan STNK, agar tidak terjaring dalam pelaksanaan operasi.

Khusus travel, selain SIM dan STNK, dalam beroperasi juga harus dilengkapi dengan izin usaha dan izin trayek. Jika izin usaha dan izin trayek tidak ada, berati kendaraan itu travel liar, tambah Kasat Lantas.

Agar upaya yang akan dilakukan Satuan Lantas bersama aparatur Dinas Perbungan membuahkan hasil sesuai sasaran dan harapan, kepada seluruh masyarakat, Kapolres menghimbau supaya tidak menaiki dan menumpang kendaraan yang tidak diketahui identitasnya, terlebih yang distop di jalan raya lintas Sumatra.

“Kalau mau bepergian dengan mobil sewa, naikilah travel resmi atau bus umum. Jangan asal menumpang saja, karena akibatnya sangat fatal. Begitu juga bagi keluarga yang melepas keberangkatan sanak familinya, biasakanlah mencatat tanda nomor kendaraan bermotor (plat nomor) mobil yang ditumpangi, karena mengetahui plat nomor, sangat besar arti dan manfaatnya,” pesan Kapolres Priyo Widyanto kepada masyarakat. -nas

LISTRIK MENYALA

SIJUNJUNG(18/04/08) - Sebanyak 442 jiwa (194 KK) penduduk Jorong Rumbai, Nagari Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus, bersyukur kehadirat Allah SWT dan berterima kasih kepada Pemkab Sijunjung.

Karena sejak akhir Februari lalu masyarakat di jorong tertinggal itu tidak lagi menyalakan lampu togok dikala malam, tapi rumahnya sudah diterangi cahaya yang memancar dari delapan unit mesin pembangkit tenaga listrik Micro Hydro Power.

“Kami sangat bersyukur kehadirat Allah SWT dan berterima kasih kepada Pemkab Sijunjung, karena sejak akhir Februari lalu, kami tidak lagi menyalakan lampu togok dikala malam tiba, tapi rumah kami sudah diterangi cahaya listrik,” kata sejumlah masyarakat Jorong Rumbai, di Muaro Sijunjung, Selasa (15/4).

Disamping 194 unit rumah penduduk Jorong Rumbai telah terang benderang dikala malam, pada Minggu siang masyarakat setempat juga sudah bisa menikmati siaran TV, karena khusus pada hari Minggu, listrik dihidupkan oleh pengelolahnya.

Kabid Migas, Listrik dan Pemanfaatan Energi (MLPE) Dinas Pertambangan Sijunjung Ir. Poltak Panjaihitan yang dikonfirmasi Singgalang di ruang kerjanya, Rabu kemarin, membenarkan bahwa listrik di Jorong Rumbai sudah hidup sejak akhir Februari lalu.

Delapan unit Micro Hydro Power yang kini telah menerangi seluruh rumah penduduk Jorong Rumbai (194 unit), kata Poltak Panjahitan, turbinnya digerakan air Sungai Sikan, Batu Lasie dan Air Terjun, dengan kekuatan tiga kilowat perunit.

Mesin pembangkit tenaga listrik yang merupakan bantuan Direktoral Jendral Listrik dan Pemanfaatan Energi, dengan nilai keseluruhan Rp400 juta, diterima Pemkab Sijunjung melalui program penanganan daerah tertinggal.

Ke-delapan unit Micro Hydro Power yang diharapkan mampu mengubah pola hidup rakyat Jorong Rumbai ke arah yang lebih baik, dioperasikan oleh 12 tenaga pengelolah yang tergabung dalam satu kelompok.

Supaya mesin berfungsi seoptimal mungkin, tenaga pengelolah telah dilatih oleh Poltak Panjaihitan bersama tenaga teknisi dari Bandung , Budiman.

Di sisi lain Kabid MLPE menjelaskan, sesuai kesepakatan pengelolah dengan masyarakat, turbin yang sudah dioperasikan, setiap hari, kecuali Minggu, dihidupkan mulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB.

Sedangkan pada hari Minggu yang merupakan hari libur bagi pegawai dan pelajar, mesin dihidupkan dari pagi. Tujuannya supaya masyarakat, terlebih anak-anak, bisa menikmati siaran TV.

Untuk biaya operasional, pemeliharaan dan biaya perbaikan, kepada masyarakat dipungut bayaran Rp30 ribu/rumah setiap bulan. Dengan kata lain Rp1.000/malam. “Dana yang dipungut itu, jauh lebih kecil dibanding masyarakat membeli minyak tanah untuk menyalakan lampu togok,” jelas Poltak Panjaihitan. -nas

Senin, 14 April 2008

PEMERINTAH NAGARI FUNGSIKAN BAZ

SIJUNJUNG(13/04/08) - Dari 5.802 jiwa jumlah penduduk Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, 523 Kepala Keluarga (KK) merupakan warga miskin. Selain warga miskin, di nagari ini juga tercatat ratusan anak yatim.

Guna meringankan beban ekonomi yang menghimpit rakyat miskin dan anak yatim itu, Walinagari Pematang Panjang, April Marsal berharap terhadap anak nagari menyerahkan satu persen zakat harta kepada Badan Amil Zakat (BAZ) nagari dan memberi sumbangan kepada panitia yang telah dibentuk.

“Karena cukup banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan, guna meringankan beban ekonomi yang menghimpit mereka, kita berharap anak Nagari Pematang Panjang yang berprofesi sebagai PNS, TNI, Polri, DPRD dan pengusaha termasuk perantau, menyerahkan satu persen zakat harta kepada BAZ nagari, dari 2,5 persen yang harus dikeluarkan. Zakat itu akan disalurkan sekali dalam setahun kepada yang berhak menerimanya,” kata April Marsal, di Pematang Panjang, Minggu (13/4).

Disamping menyerahkan satu persen zakat harta kepada BAZ nagari, masyarakat yang dinilai cukup beruntung dalam penghidupannya, diharapkan juga memberi sumbangan kepada anak yatim melalui panitia yang telah dibentuk.

Harapan dan niat mulia walinagari, telah dipaparkan dan dimusyawarahkan dalam satu rapat yang dihadiri sekitar 200 tokoh dan pemuka masyarakat, di Kantor Walinagari, beberapa hari lalu.

Dalam rapat yang juga dihadiri anak Nagari Pematang Panjang yang berprofesi sebagai anggota DPRD Sijunjung H. Iraddatillah, S. Pt, masyarakat mendukung sepenuhnya rencana dan gagasan yang dicetus walinagari.

Menurut April Marsal, BAZ Nagari Pematang Panjang yang diharapkan mengelola zakat harta, telah terbentuk sejak 14 Desember 2006. Namun karena keterbatasan berbagai hal, selama ini wadah itu belum difungsikan sebagaimana mestinya.

“Untuk itu, ke depan, kita akan berupaya memberdayakan BAZ yang diketuai J.K.H Sampono, dengan harapan beban ekonomi yang menghimpit rakyat miskin bisa berkurang,” kata walinagari.

Sementara panitia yang akan menghimpun sumbangan masyarakat untuk diberikan kepada anak yatim sekali setahun sebelum hari Raya Idul Fitri, dibentuk 3 Januari 2008 melalui musyawarah, dengan ketua terpilih Mustatir Malin Sampono.

Disisi lain April Marsal menjelaskan, anak nagari yang diharapkan menyerahkan satu persen zakat harta kepada BAZ nagari, tidak saja yang menetap di Pematang Panjang, tapi juga yeng berdomisili di nagari dan daerah lain, termasuk yang berada di perantauan. -nas

Minggu, 13 April 2008

PEMKAB SIJUNJUNG BERDUKA

SIJUNJUNG(13/04/08). Pemkab dan masyarakat Sijunjung berkabung dan berduka. Ketua TP PKK Kecamatan Tanjung Gadang, Ny. Novianti Asmar Erizald, 33, meninggal dunia secara tidak wajar.

Jasad korban ditemukan tersangkut dan terapung di Batang Lembang, Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Jumat (11/4) sekitar pukul 10.30 WIB oleh dua warga yang akan memetik sayur pada sebuah kebun.

“Sekarang kita dalam suasana berkabung dan berduka, Ketua TP PKK Kecamatan Tanjung Gadang, Ny. Novianti Asmar Erizald, meninggal dunia secara tidak wajar,” kata Bupati Sijunjung, Darius Apan diawal sambutannya pada pelantikan Walinagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Sabtu (12/4), di halaman kantor walinagari tersebut.

“Untuk itu, mari kita berdoa semoga amal ibadah yang diperbuat diterima Allah SWT, supaya almarhumah diberi kelapangan di tempat peristirahatannya. Begitu juga keluarga yang ditinggalkan agar tabah, sabar dan tawakal serta diberi kekuatan iman dalam menerima cobaan ini,” tambah bupati.

Sebagaimana diketahui, ulas bupati, sehabis menghadiri penilaian nagari Taratak Baru, Kecamatan Tanjung Gadang, Kamis (10/4) sore, sekitar pukul 17.00 WIB almarhum bermaksud hendak ke Padang untuk menemui suami dan anaknya, dengan menaiki satu unit kendaraan di Simpang Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari.

Tidak diketahui dengan pasti, apakah kendaraan yang dinaiki korban mobil sewa (trapel) atau tidak. Yang jelas, almarhum tidak sampai di Padang. Jasadnya ditemukan tersangkut dan terapung di Batang Lembang, Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Jumat (11/4) sekitar pukul 10.30 WIB oleh dua warga yang akan memetik sayur pada sebuah kebun, jelas bupati.

“Untuk itu, selain mendoakan agar almarhuma di terima di sisi Allah SWT, kita doakan juga supaya supir kendaraan yang membawa korban ditemukan oleh aparat penegak hukum, supaya penyebab kematian korban bisa diketahui. Andai kata nyawa korban dihabisi secara keji, mari kita kutuk-i pelakunya, karena pelaku itu bukanlah manusia, tapi syetan yang berwujud manusia,” tandas Bupati Darius Apan dengan nada geram.

Menurut staf protokol Pemkab Sijunjung, Hendri Nurka, S. Sos, setelah melantik Walinagari Palangki, bupati bersama rombongan langsung melayat ke rumah duka di Siteba Padang.

Sedangkan Wakil Bupati Yuswir Arifin, Sekdakab Drs. Bakri, para pejabat, pegawai, ketua dan wakil ketua TP PKK Sijunjung, Ny. Hj. Aisyah Darius dan Ny. Hj. En Yuswir bersama anggota, telah berada di rumah duka sejak Jumat (11/4) malam.

“Sejak membawa korban dari RSU Solok ke rumah duka, Jumat malam, ketua dan wakil ketua TP PKK bersama puluhan anggota serta pejabat dan pegawai, berada di Padang sampai pemakaman almarhum selesai,” kata Hendri Nurka. -nas

Sabtu, 12 April 2008

SITUS PORNO DAN WARNET

SIJUNJUNG(10/04/08) ”Jauh sebelum pemerintah memblokir situs porno, dalam membuka usaha warung internet saya sudah mengantisipasi supaya pengunjung warnet tidak membuka situs yang merusak bangsa,” kata Arief yang membuka usaha warnet di dekat GOR Sibinuang Sakti Muaro Sijunjung.

Cara mengantisipasi yang dilakukan Arief agar pengunjung warnet tidak membuka situs porno, adalah dengan menjejerkan sembilan unit komputer secara berdekatan, tanpa ada yang membatasi.

Artinya, komputer yang disediakan Arief untuk pengunjung warnet, tidak diletakan dalam satu ruangan kecil yang berdinding triplek dan kaca, tapi dijejerkan dalam satu ruangan yang cukup besar, sehingga situs apa yang dibuka oleh seorang pengunjung, bisa dilihat dan diketahui oleh pengunjung lain yang menyewa komputer di kiri kanannya.

Selain tidak dalam satu ruangan kaca, komputer yang disediakan arief juga tidak diletakan di atas meja, tapi di atas karpet, sehingga penyewa komputer tidak duduk di atas kursi, tapi bersantairia di atas karpet.

Ruang warnet yang ditata seperti ini, sangat tidak memungkinkan pengunjung membuka situs porno, karena mereka akan risih dan malu terhadap pengunjung yang lain, terlebih pengunjung yang masih bestatus pelajar, selain risih dan malu, mereka juga takut perbuatannya diketahui orangtua dan majelis guru.

”Karena warnet yang saya buka sengaja ditata untuk tidak membuka situs perusak bangsa, pemblokiran situs porno oleh pemerintah, tidak berpengaruh terhadap pengunjung. Sebab, selama ini mereka sudah tahu bahwa kesempatan untuk membuka situs porno tidak ada. Lagi pula, pengunjung yang sudah merupakan langganan tetap, memang tidak berniat membuka yang porno-porno, tapi mereka membuka internet untuk mencari pelajaran dan ilmu pengetahuan,” kata Arief.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sijunjung H. Hidayatullah, Lc, MA yang diminta komentarnya tentang pemblokiran situs porno oleh pemerintah, mengaku sangat setuju dan mendukungnya.

Karena situs porno yang selama ini mudah diakses, tidak saja merusak bangsa, tapi juga meruntuhkan iman dan aqidah serta merusak moral dan mental generasi muda. Pada hal generasi muda itu adalah harapan bangsa, negara dan agama dalam melanjutkan berbagai pembangunan di masa datang. –nas

Rabu, 09 April 2008

TINJAU SITUS ROMUSA DI SIJUNJUNG

Keberadaan situs sejarah Romusa atau yang dikenal dengan peristiwa Logas di Kabupaten Sijunjung, mulai mendapat perhatian dari balai kajian sejarah Unand Padang, hari Minggu kemarin DR. Gustia Asnan bersama dua orang temannya, melakukan peninjauan terhadap lokasi bersejarah semasa penjajahan Jepang itu.

Kepala Dinas Parsenibudpora, Zainal Wanna. S.Sos, siang tadi mengatakan, kedatangan Gustia ke kawasan Durian Gadang adalah, untuk melihat secara langsung, benda-benda peninggalan sejarah, terutama semasa penjajahan Jepang yang sangat erat kaitannya dengan perang merebut kemerdekaan.

Menurut Zainal, Gustia bersama teman-temannya, sangat tertarik dengan situs sejarah yang dimiliki Sijunjung, untuk itu Gustia akan melakukan kajian lebih dalam lagi, dan ia juga berjanji akan membawa satu televisi swasta Nasional, yaitu Metro TV dan TV NHK Jepang, guna mendokumentasikan situs bersejarah tersebut.

“Gustia sudah berjanji akan melakukan kajian lebih dalam lagi tentang Romusa ini, sebab di dunia ini peristiwa Romusa hanya ada dua, satu di Thailand dan kedua di Indonesia, dan kebetulan peristiwa itu terjadi di Kabupaten Sijunjung,” jelasnya.

Ketertarikan Gustia yang saat ini tengah menyelesaikan program pasca sarjana di Jerman, kata Zainal, berawal dari rapat koordinasi yang diselenggarakan balai kajian sejarah Unand Padang, ia selaku kepala Dinas Parsenibudpora, mencoba menawarkan kepada balai kajian sejarah, untuk melakukan penelitian terhadap peristiwa Romusa di Kabupaten Sijunjung. Dan ternyata tawaran tersebut mendapat tanggapan, dan Gustia berjanji akan melakukan kajian lebih dalam lagi, sehingga peristiwa Logas bisa diangkat ketingkat Nasional dan Internasional.

“Keberadaan peristiwa Romusa di Kabupaten Sijunjung ini, kita ungkapkan saat mengikuti Rapat Koordinasi di Propinsi yang digelar oleh Badan Kajian Sejarah Unand Padang, dan ternyata mendapat tanggapan serius dari Gustia,” katanya.

Selain menggali perjalanan Romusa, berkemungkinan Gustia juga akan mencoba meneliti hubungan antara Minangkabau dengan daerah Lipek Kain Propinsi Riau, dengan menelusuri Batang Kuantan. Karena jauh sebelumnya, transportasi lewat sungai sudah ada, yaitu dengan mengharungi sungai Batang Kuantan.-Eri Chaniago

Join Vinefire!