Perubahan nama Kabupaten menjadi Kabupaten Sijunjung

Perubahan nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung yang diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2008, diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI, Mardiyanto, dalam rapat pleno istimewa DPRD, di gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Selasa 12 Maret 2008.


Selasa, 15 Juli 2008

DILATIH KEDUA ORANGTUA - PETENIS YUNIOR MENGUKIR PRESTASI

SIJUNJUNG(15/07/08) - Petenis yunior Kabupaten Sijunjung, Jefri Wiranda, 12 yang sudah sering merebut piala dan mengharumkan nama Provinsi Sumatra Barat pada kejuaraan tingkat nasional, kembali mengukir prestasi.

Siswa yang baru duduk di SLTP dan akrab dipanggil Tata, tampil sebagai juara pertama tunggal dan ganda putra kelompok umur 12 pada kejuaraan nasional tenis yunior piala semen Padang tahun 2008.

Kejuaraan yang digelar di lapangan tenis semen Padang dari 8 sampai 13 Juli, tidak hanya diikuti petenis yunior Indonesia seperti dari Medan, Palembang dan Jambi, tapi juga petenis Malaysia, kata orangtua Tata, Wilmasni yang langsung bertindak sebagai manejer putranya, di Kantor Inforkom, Selasa siang.

Sebelum mengikuti kejuaraan nasional semen Padang, ulas Wilmasni, Tata juga ambil bagian pada pada kejuaraan ITF one ject Indonesia (internasional yunior champion) 2008 yang digelar di Bandung dari 22 sampai 29 Juni dan berhasil meraih juara III.

Pada hal kejuaraan internasional itu, selain tim Indonesia, juga diikuti petenis yunior dari Singapur, Malaysia, Cina dan petenis India.

Sebelum tampil sebagai pemuncak pada kejuaraan nasional tenis yunior piala semen Padang, Tata yang berpasangan dengan petenis Yunior Payakumbuh, Faiz Utama Ridho, di partai final mengalahkan pasangan Rozi (Pariaman) dan Fadil (Payakumbuh) dengan stand 8-3.

Sedangkan pada kejuaraan tunggal putra, di final, Tata mengalahkan rekannya sendiri, Faiz Utama Ridho, juga stand 8-3.

Atas keberhasilannya meraih juara pada kejuaraan nasional dan internasional, Tata memperoleh piala dan piagam penghargaan serta uang pembinaan, jelas Wilmasni.

Sebelum pada kejuaraan internasional di Bandung dan nasional di Padang, Tata yang dilatih langsung oleh kedua orangtuanya yang mantan atlit (Darliswan mantan pemain sepakbola, Wilmasni atlit voli dan tenis), di pengujung tahun 2007 serta diawal 2008, juga telah menyabet sejumlah medali emas dan piala dalam berbagai iven dan kejuaraan.

Antara lain pada Pordini SD/MI tingkat Sumbar di Padang, kejuaraan tenis yunior Persani VII Pengcab Pelti Kota Pekan Baru, kejuaraan piala Walikota Pariaman dan kejuaraan tenis yunior piala Bupati Merangin Provinsi Jambi.

Tahun-tahun sebelumnya, Tata yang sudah mengenal olahraga tenis sejak duduk di kelas III SD, selalu tampil sebagai pemuncak pada setiap kejuaraan yang diikuti, baik itu tingkat nasional dan provinsi, apa lagi tingkat kabupaten/kota.

Prestasi dan keberhasilan yang diraih dibuktikan dengan medali emas dan piala yang bergelantungan dan berjejer panjang di rumah orangtuanya, di kompleks asrama Polres Sijunjung. -nas

MEMACU PEMBANGUNAN - DIALOKASIKAN DANA RP5,3 MILIAR

SIJUNJUNG(15/07/08) - Pada tahun anggaran 2008 ini, Pemerintah Kabupaten Sijunjung alokasikan dana Rp5,3 miliar untuk pelaksanaan program partisipatif.

Dari jumlah itu, Rp4 miliar akan dimanfaatkan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur. Sedangkan yang Rp1,3 miliar, dipergunakan untuk membantu mobiler sekolah.

Infrastruktur yang akan dibangun dan diperbaiki dengan dana partisipatif, adalah jalan dan jembatan serta sarana dan prasarana lain yang dinilai mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahtraan rakyat, kata Kepala Bappeda Kabupaten Sijunjung Drs. Muchlis Anwar, MSM, di ruang kerjanya, Selas siang.

Sedangkan satu paket mobiler yang akan diberikan kepada sekolah yang membutuhkan, tambah Muchlis, terdiri dari 20 buah meja, 40 kursi, sebuah lemari serta sebuah meja dan kursi majelis guru.

Namun sebelum dana partisipatif dikucurkan dan sebelum bantuan mobiler diserahkan, terlebih dahulu dilakukan penilaian kelayakan oleh tim teknis.

Artinya, setiap usulan yang disampaikan camat, baik itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur maupun permintaan mobiler sekolah, ditinjau langsung oleh tim, guna mengetahui apakah yang diusulkan dan diminta itu benar-benar dibutuhkan atau tidak.

Menurut Muchlis, karena keterbatasan dana, pelaksanaan program partisipatif mengedepankan pola prioritas. Dengan kata lain, mendahulukan kegiatan yang mendesak dan sangat dibutuhkan. Justru itu, penilaian kelayakan perlu dilaksanakan.

Disisi lain Kepala Bappeda menjelaskan, supaya pelaksanaan program partisipatif mencapai sasaran dan harapan, Pemkab Sijunjung telah membentuk tim pengelola dana tersebut.

Tim yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Sijunjung Nomor 188.45/348/KPTS-BPT-2008, terdiri dari kelompok kerja kabupaten, sekretariat program serta tim teknis kecamatan dan tim teknis nagari.

Kelompok kerja kabupaten, personilnya berjumlah 14 orang. Terdiri dari bupati, wakil bupati, Sekdakab, Asiten Dua serta sejumlah pejabat eselon dua dan tiga.

Sedangkan sekretariat program yang diketuai Kabid Perencanaan Umum Bappeda, Afrizal, M. Si, anggotanya yang berjumlah dua belas orang, terdiri dari Kabid dan Kasubid serta staf Bappeda, BPKD dan staf Kantor Inforkom.

Tim teknis (kelompok kerja) kecamatan yang jumlah personilnya 23 orang, terdiri dari camat se-Kabupaten Sijunjung serta Kasi Pembangunan dan petugas PU kecamatan.

Sementara tim teknis (kelompok kerja) nagari, seluruh personilnya adalah walinagari se-Kabupaten Sijunjung.

“Kini prosesi pelaksanaan program, tim tengah melakukan penilaian kelayakan terhadap sekian banyak usulan yang disampaikan para camat, jelas Muchlis Anwar. -nas
Join Vinefire!