Kepala Dinas Parsenibudpora, Zainal Wanna. S.Sos, siang tadi mengatakan, kedatangan Gustia ke kawasan Durian Gadang adalah, untuk melihat secara langsung, benda-benda peninggalan sejarah, terutama semasa penjajahan Jepang yang sangat erat kaitannya dengan perang merebut kemerdekaan.
Menurut Zainal, Gustia bersama teman-temannya, sangat tertarik dengan situs sejarah yang dimiliki Sijunjung, untuk itu Gustia akan melakukan kajian lebih dalam lagi, dan ia juga berjanji akan membawa satu televisi swasta Nasional, yaitu Metro TV dan TV NHK Jepang, guna mendokumentasikan situs bersejarah tersebut.
“Gustia sudah berjanji akan melakukan kajian lebih dalam lagi tentang Romusa ini, sebab di dunia ini peristiwa Romusa hanya ada dua, satu di Thailand dan kedua di Indonesia, dan kebetulan peristiwa itu terjadi di Kabupaten Sijunjung,” jelasnya.
Ketertarikan Gustia yang saat ini tengah menyelesaikan program pasca sarjana di Jerman, kata Zainal, berawal dari rapat koordinasi yang diselenggarakan balai kajian sejarah Unand Padang, ia selaku kepala Dinas Parsenibudpora, mencoba menawarkan kepada balai kajian sejarah, untuk melakukan penelitian terhadap peristiwa Romusa di Kabupaten Sijunjung. Dan ternyata tawaran tersebut mendapat tanggapan, dan Gustia berjanji akan melakukan kajian lebih dalam lagi, sehingga peristiwa Logas bisa diangkat ketingkat Nasional dan Internasional.
“Keberadaan peristiwa Romusa di Kabupaten Sijunjung ini, kita ungkapkan saat mengikuti Rapat Koordinasi di Propinsi yang digelar oleh Badan Kajian Sejarah Unand Padang, dan ternyata mendapat tanggapan serius dari Gustia,” katanya.
Selain menggali perjalanan Romusa, berkemungkinan Gustia juga akan mencoba meneliti hubungan antara Minangkabau dengan daerah Lipek Kain Propinsi Riau, dengan menelusuri Batang Kuantan. Karena jauh sebelumnya, transportasi lewat sungai sudah ada, yaitu dengan mengharungi sungai Batang Kuantan.-Eri Chaniago
Tidak ada komentar:
Posting Komentar