Perubahan nama Kabupaten menjadi Kabupaten Sijunjung

Perubahan nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung yang diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2008, diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI, Mardiyanto, dalam rapat pleno istimewa DPRD, di gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Selasa 12 Maret 2008.


Kamis, 08 Mei 2008

WABUP CANANGKAN BBGRM

SIJUNJUNG(07/05/08) - Guna memacu pembangunan nagari yang tujuan akhirnya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, dari 8 Mei sampai 8 Juni mendatang, di Kabupaten Sijunjung akan dilaksanakan bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM).

Supaya kegiatan dilaksanakan secara serentak, untuk tingkat kabupaten BBGRM akan dicanangkan Wakil Bupati (Wabup) Yuswir Arifin Kamis besok di lapangan sepakbola Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari.

Pencanangan BBGRM yang dilaksanakan dalam satu upacara, akan dihadiri unsur Muspida, Ketua DPRD bersama anggota, pimpinan unit kerja, Ketua TP PKK bersama anggota, camat, pegawai dan walinagari se-Kabupaten Sijunjung, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan (PMPK), Drs. Abasri Jusad, SH, M.Hum, selaku ketua tim koordinasi BBGRM, di ruang kerjanya.

Dipilihnya Muaro Bodi tempat pencanangan BBGRM, ulas Abasri Jusad, karena nagari yang dipimpin Drs. H. E. Nangkodo St. P, terpilih sebagai nagari terbaik pertama di tingkat Kabupaten Sijunjung, untuk tahun 2008 ini.

Dalam BBGRM yang tujuan utamanya memacu pembangunan nagari, sasaran kegiatannya adalah fisik dan non fisik. Kegiatan fisik, membenahi dan membangun sarana umum. Non fisik, ceramah agama, penyuluhan pendidikan, kesehatan dan penyuluhan hukum.

Disamping memacu pembangunan nagari yang tujuan akhirnya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, BBGRM yang digelar juga untuk menumbuh kembangkan budaya goro yang mulai memudar.

“Dulu, budaya goro merupakan modal dasar pembangunan disegala bidang, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Namun akhir-akhir ini budaya yang cukup handal itu mulai memudar. Untuk itu, melalui BBGRM kita berupaya membangkitkannya kembali,” kata Abasri Jusad.

Selain mengembalikan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam membangun nagari melalui goro, BBGRM yang akan dilaksanakan juga bertujuan meningkatkan integrasi nilai sosial budaya.

Sasaran lain yang hendak dicapai, adalah meningkatkan persatuan dan kesatuan warga dalam berbagai kegiatan, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki dan tanggungjawab terhadap hasil pembangunan yang dilaksanakan. Dengan kata lain supaya masyarakat menjaga, memelihara dan merawatnya secara bersama.

Supaya sasaran tercapai, hasil BBGRM yang dilaksanakan selama sebulan, akan dikompetisikan. Nagari yang dinilai terbaik, akan diberi hadiah, jelas ketua tim koordinasi BBGRM, Abasri Jusad. -nas

Tidak ada komentar:

Join Vinefire!